CIAMIS,- Menyongsong
musim tanam tahun 2026, Pemkab Ciamis bersama DPR RI, Pupuk Indonesia, dan
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy menggelar kegiatan strategis di
Gedung Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Jumat
(19/12/2025).
Bupati
Ciamis, H. Herdiat Sunarya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Ir. H. Herry Dermawan yang dinilai konsisten
memperjuangkan bantuan untuk petani Ciamis melalui Kementerian Pertanian
Republik Indonesia.
“Saya
atas nama petani Kabupaten Ciamis, menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya
atas perjuangan Pak Heri di DPR RI. Bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan)
ini sudah beberapa kali diterima dan manfaatnya sangat dirasakan petani,”
katanya.
Bupati
menegaskan, bantuan alsintan harus dimanfaatkan secara maksimal untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja petani. Dan mendorong agar
pertanian di Ciamis semakin mengarah pada pemanfaatan teknologi dan dikelola
secara profesional.
Menurutnya,
kehadiran program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuka peluang besar bagi petani
Ciamis. Namun hingga kini, sebagian kebutuhan pangan seperti telur, sayuran,
buah-buahan, dan perikanan masih dipasok dari luar daerah.
“Pasar
sudah menunggu. Tinggal bagaimana petani mampu menghasilkan produk berkualitas.
Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan,” tegasnya.
Bupati
juga menyoroti pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi oleh BBWS Citanduy
yang pada tahun 2025 telah menjangkau 52 titik.
Ia
berharap dengan tambahan irigasi tersebut, daerah yang sebelumnya hanya mampu
panen sekali setahun dapat meningkatkan indeks pertanaman menjadi dua kali atau
lebih.
“Irigasi
ini harus dirawat bersama. Tidak ada artinya dibangun kalau tidak dimanfaatkan
dan dijaga secara gotong royong,” katanya.
Selain
itu, Bupati Herdiat kembali menegaskan arah kebijakan pertanian Ciamis yang
secara bertahap akan beralih ke pertanian organik.
Ia
menjelaskan saat ini sudah ada sekitar 60 hektare lahan bersertifikat organik
dengan hasil yang tidak kalah, bahkan memiliki nilai jual lebih tinggi.
“Kita
tidak selamanya bergantung pada pupuk kimia. Pertanian organik adalah solusi,
apalagi pupuk subsidi sering terbatas,” jelasnya.
Sementara
itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Ir. H. Herry Dermawan menekankan pentingnya
perawatan terhadap seluruh bantuan pemerintah, khususnya jaringan irigasi yang
dibangun dengan anggaran besar.
“Irigasi
ini uangnya tidak sedikit. Tolong dirawat dengan baik supaya manfaatnya
berkelanjutan,” katanya.
Ia
juga melaporkan berbagai program yang telah disalurkan ke Kabupaten Ciamis,
mulai dari bantuan alsintan, pompa air, hingga program ayam petelur.
Untuk
tahun 2025, terdapat 23 kelompok penerima bantuan ayam petelur, masing-masing
menerima 600 ekor lengkap dengan kandang dan pakan hingga produksi.
“Alhamdulillah,
hasilnya sudah berjalan dan tidak kesulitan pemasaran karena langsung diserap
program MBG,” ungkapnya.
Herry
Dermawan turut mengingatkan agar distribusi pupuk subsidi tidak menimbulkan
persoalan di lapangan.
Ia
menyebut serapan pupuk subsidi di Ciamis baru mencapai 55 persen dan meminta
petani aktif berkoordinasi dengan kelompok tani serta penyuluh pertanian
lapangan (PPL).
Pada
kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Ciamis, Ape Ruswanda melaporkan, bantuan yang disalurkan dalam kegiatan ini
meliputi 255 unit hand sprayer, 10 unit pompa air, dan 3 unit rice transplanter
yang diberikan kepada 118 kelompok tani di 76 desa dan 19 kecamatan.
Selain
itu, rehabilitasi jaringan irigasi tersier oleh BBWS Citanduy telah
dilaksanakan sebanyak 52 unit di Kecamatan Purwadadi sebagai tindak lanjut
Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan dan
pemeliharaan jaringan irigasi.
Menurut
Ape, salah satu prioritas utama sektor pertanian Ciamis pada 2026 adalah pengembangan pertanian organik,
sejalan dengan visi Bupati Ciamis untuk menjadikan Ciamis sebagai kabupaten
organik yang rencananya akan diluncurkan secara resmi pada tahun 2026.




0 Comments