Dukung Program Prabowo, Ciamis Berhasil Rintis Pupuk Organik Limbah Aren

ciamiszone.id :

CIAMIS,- Dalam rangka mendukung program Presiden RI, Prabowo Subianto meningkatkan ketahanan pangan, di Kabupaten Ciamis berhasil merintis pupuk organik dengan memanfaatkan limbah aren. Diinisiasi aktivis Pertanian Garda Prabowo, H Daeng Lukman, SH, Ciamis berhasil memproduksi pupuk organik berbahan baku limbah aren dan sudah dua kali uji tanam.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Ape Ruswanda, SP berharap, dengan diproduksinya pupuk organik di Ciamis mudah-mudahan menjadi momentum bagi petani organik di Kabupaten Ciamis.

“Salahsatu metode yang kami laksanakan adalah penggunan sistem pertanian ramah lingkungan untuk petani organik, dalam menciptakan kawasan lingkungan pertanian organik,” katanya disela launching pupuk organik limbah aren yang dilanjutkan dengan penanaman padi untuk keduakalinya di demplot Jambansari Ciamis, beberapa waktu lalu.


Menurutnya, Bupati Ciamis, Dr H Herdiat Sunarya mempunyai cita-cita luhur menjadikan Ciamis sebagai Kabupaten Organik dari semua produk kebun, dan tanaman pangan lainnya.

“Ini semata-mata untuk memperbaiki lingkungan, disadari tidak disadari tanah lahan-lahan pertanian di kita sudah kronis kondisi tanahnya. Salahsatunya yang paling utama penggunaan bahan-bahan sintetis untuk penyediaan nutrisi bagi tanah, ini yang sangat dikawatirkan,” tegasnya.

Diakuinya, beberapa waktu kebelakang ada yang melakukan penelitian dari Jepang, salahsatunya padi organik untuk mereka konsumsi disana. Mungkin untuk menghasilkan produk organik itu bisa sampai 5 kali panen. Sisa residu terutama yang paling dikhawatirkan adalah pestisida, jadi pada kesempatan ini imbauan dari Pa Bupati penggunaan pestisida harus lebih bijak lagi.

Menurutnya, para petani kita menjadi petani yang mandiri tidak ketergantungan.

Untuk kelompok penggunaannya itu tidak perlu repot-repot, kalau memang itu mau produksi baru kita berpikir izin produksi dan izin edar. Jadi kalau penggunaan secara lokal dan kelompok akan dikembangkan, salahsatunya ini produk yang sudah dikemas.

“Alhamdulillah ada beberapa kelompok yang sudah bersertifikasi organik, yaitu dari Pamarican dan Cihaurbeuti. Jadi kalau sudah berproduksi di pasaran sudah bersertifikasi,” katanya.

Diakuinya, pihaknya selalu mendorong untuk menjadi petani yang sehat, program pemerintah saat ini merupakan zero stunting yang diharapkan di tahun 2045 menjadi Indonesia Emas.

“Salahsatu pondasinya yakni makan sehat, yang terakhir Pak Bupati dengan keseriusannya keinginannya telah menerbitkan Perbup tentang Pertanian Organik, regulasi ini akan disosialisasikan bagaimana setiap desa untuk membuat sebuah pilot projek untuk pengembangan sistem pertanian organik,” jelasnya.

Sementara Ketua Petani Organik Mandiri (POM) Ciamis, H Abdul Majid mengakui, pihaknya sangat mendukung Ciamis bisa memanfaatkan limbah aren menjadi pu[uk organic dalam rangka merealisasikan program Presiden Prabowo untuk meningkatkan ketahanan pangan.

“Alhamdulillah kami bersama teman-teman sudah satu tahun merintis petani organik yang sudah dua kali tanam panen organic di hamparan kurleb 6 hektare,” katanya.

Dijelaskan, pupuk organic digunakan pertama di Maleber, hutan belantara dijadikan tanah binaan sampai menghasilkan panen pertama. Kedua di Jambansari, tadinya ada satu hamparan tapi yang lainnya beralasan belum siap karena kondisi lahan yang selalu mengendap. Ketiga, di Sindangrasa dan keempat di Banagara.

“Total semuanya mencapai 6 hektare, itu wilayah binaan kami, sekaligus memberitahu kepada seluruh petani organik, kalau bagus ikuti kalau tidak bagus tinggalkan,” tegasnya.

Menurut Majid, dengan bantuan bekerjasama dengan PT Majama di Sulawesi pimpinan H Daeng, sekarang Ciamis sudah  sudah bekerjasama dengan Makasar.

“Penggunaan produk pupuk ini sudah ada SOP-nya, hasilnya kita teliti bersama bina bersama. Produk ini bisa diedarkan karena sudah ada izin produksi. Kalau sebelumnya kami belum ada izinnya, mudah-mudahan kedepannya bisa berkembang dengan baik Ciamis Mandiri Ciamis Organik.

Ditempat yang sama, aktivis pertanian Garda Prabowo, H Daeng Lukman, SH yang juga advokat itu menjelaskan, masyarakat Ciamis harus bangga, karena Ciamis mempunyai gunung emas, yaitu limbah aren, kedepannya mungkin bisa menjadi perusahaan organik terbesar di Indonesia.

“Lingkungan di Ciamis ini luar biasa, selama 22 tahun limbah ini tidak menemukan solusi harus dibagaimanakan, Alhamdulillah dengan penelitian kami, 6 bulan yang lalu kita sudah mengadakan produksi dan hari ini kita launching bertepatan dengan Hari Sumpah Pamuda,” katanya, Selasa (28/10/2025).

Menurutnya, produk pupuk organik pertama kita dari limbah aren yang berada di wilayah Kabupaten Ciamis, kini sudah memiliki izin resmi.

“Kita bersyukur pupuk kita akan berlimpah dengan bahan organik, di Ciamis sudah ada pabrik pupuk organik yang mau beli pupuk bisa langsung hubungi kami,” tegasnya. (EDA)*


Post a Comment

0 Comments