ciamiszone.com :
DPRD,- Perempuan harus lebih eksis dalam dunia politik di Ciamis, apalagi perempuan sebagai pemilik hak pilih lebih banyak dibanding laki-laki, namun kiprahnya saat ini baru sekitar 11-12% saja yang bisa masuk menjadi anggota legislatif.
Demikian diungkapkan Bupati Ciamis, DR. H. Herdiat Sunarya saat menghadiri acara Pelantikan Pengurus Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Ciamis Periode 2020-2025 yang mengusung tema Peranan Perempuan Bagi Perkembangan Politik Indonesia, Rabu (26/02/2020) malam di Aula Gedung DPRD Ciamis.
“Dari 50 anggota DPRD Ciamis, hanya 6 orang saja keterwakilan perempuan, padahal hak pilih perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Pengurus KPPI Ciamis harus lebih semangat dan optimis lagi agar kedepannya wakil perempuan terus bertambah,” katanya.
Menurut Bupati, dilantiknya KPPI Ciamis bisa membawa dinamika perpolitikan di Ciamis lebih baik lagi, sehingga untuk kesetaraan gender harus dikomunikasikan dan dilaksanakan guna menata dan mengelola potensi kaum perempuan Ciamis.
Hal senada diungkapkan Ketua KPPI Provinsi Jabar, Hj. Hani Ratnaningsih yang menjelaskan, KPPI harus bergerak turun ke bawah agar terasa manfaatnya bagi perempuan di pedesaan, untuk itulah KPPI perlu mendorong perempuan berkiprah di dunia politik.
“Pada Pemilu yang akan datang mudah-mudahan keterwakilan perempuan di DPRD Ciamis meningkat dari 11-12% menjadi 30%. Yang 30% itu bukan hanya sebatas syarat calon tapi harus keterwakilan perempuan,” tegasnya.
Sehingga pihaknya menekankan kepada pengurus KPPI Ciamis yang baru dilantik agar memastikan demokrasi memihak dan melindungi perempuan, apalagi pihaknya prihatin dengan banyaknya kasus terkait perempuan.
Diakuinya, dalam Rakernas KPPI, pihaknya sudah berkomitmen bersama untuk 2024 mendatang 30% anggota DPRD harus keterwakilan perempuan.
Sementara Ketua KPPI Ciamis, Hj. Lilis Lismayati mengatakan, KPPI merupakan pelopor pergerakan politik yang memiliki histori kuat sebelum Hari Kemerdekaan, dengan banyaknya tokoh politik perempuan merupakan bukti sejarah yang berperan dalam memperjuangkan hak dan kesetaran perempuan.
“Perempuan berjuang dalam politik tidak hanya memperjuangkan kepentingan pribadinya, namun kepentingan sesama kaum perempuan dalam mendapatkan hak dan kesetaraan,” katanya.
Menurutnya, KPPI ini merupakan perkumpulan perempuan dari berbagai partai politik di Kabupaten Ciamis yang akan membangun kemapanan dan kemandirian kaum perempuan secara optimal.
“Kami ingin mendukung perempuan dalam partai politik untuk mewujudkan kehidupan politik bermartabat, memberi ruang kepada perempuan sebagai ibu generasi, KPPI merupakan sekolah politik, kedepannya diharapkan ada wakil-wakil rakyat perempuan yang mewakili seluruh partai yang ada di Kabupaten Ciamis,” tegasnya. (Nank/cZ-01)*







0 Comments