ciamiszone.id :
CIAMIS,-
Setiap anak Indonesia berhak mendapatkan gizi
yang layak sebagai fondasi untuk tumbuh kembang optimal, cerdas, dan sehat. Kehadiran
Majelis Pemantau Makan Bergizi Gratis Indonesia (MPMBGI) untuk menyampaikan
sikap dan komitmen menyatakan dukungan penuh dan apresiasi setinggi-tingginya
terhadap Program Nasional MBG.
“Kami
memandang program ini sebagai sebuah ikhtiar mulia dari pemerintah untuk
menjawab tantangan gizi dan kesehatan anak-anak di seluruh pelosok negeri. Pronas
MBG bukan sekadar memberikan makanan, melainkan investasi jangka panjang untuk
membangun generasi emas yang kuat, tangguh, dan siap bersaing di kancah global.
Ini adalah wujud nyata keberpihakan negara pada masa depan anak-anaknya,” kata
Ketua MPMBGI, Andi Ali Fikri dalam deklarasinya, Rabu (17/09/2025).
Dalam
kesempatan itu, Andi Ali juga menyatakan kesiapan dan komitmen untuk memonitor
akurasi kepastian data kepesertaan MBG yang berada di bawah naungan institusi
pendidikan baik tingkat kabupaten maupun provinsi, harus sesuai dan
terkoordinasi dengan institusi yang berkaitan (Disdik Kabupaten, Disdik
Provinsi, Kemenag).
“Begitu
juga kepesertaan untuk ibu hamil dan menyusui sesuai data yang berlaku di
tingkat kewilayahan dapur MBG berdomisili,” katanya.
Selain
harus berjalan sesuai aturan, outputnya juga harus jelas, bagaimana kondisi
anak sebelum menerima program MBG dan bagaimana setelahnya sebagai penerima manfaat.
Termasuk angka stanting sebelum dan sesudah program MBG berjalan.
Dalam
mengawal pelaksanaan dapur MBG, pihaknya siap bekerjasama dengan semua pihak,
mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, untuk memastikan setiap dapur MBG
beroperasi sesuai standar dan pedoman yang ditetapkan.
“Kami
akan memantau ketepatan sasaran, efisiensi anggaran, dan kualitas makanan yang
disajikan dan akan secara proaktif memantau dan melaporkan jika ada temuan
makanan yang tidak layak konsumsi, jumlah yang tidak sesuai, atau praktik yang
berpotensi merugikan anak-anak penerima manfaat,” tegasnya.
Dalam
hal monitor kepastian kualitas makanan, harus diperhatikan pertumbuhan ekonomi lokal,
adanya MBG ini tidak hanya berkaitan makan semata tapi harus bisa memberi
dampak pertumbuhan ekonomi lokal terutama dalam pengadaan komoditi pangan agar
terjadi simbiosis mutualisme dari produk komoditi pangan lokal bisa menumbuhkan
kesejahteraan bagi petani.
“Memastikan
penyerapan tenaga kerja lokal sehingga ada kesejahteraan bagi masyarakat ketika
mereka bisa ikut bekerja di dapur MBG dan para pekerja yang dibimbing secara
profesional bekerja sehingga program MBG ini akan bisa berjalan sesuai
ketentuan yang sudah ditetapkan,” tambahnya.
Dipenghujung
deklarasi, Andi Ali mengimbau kepada masyarakat penerima manfaat MBG agar
menolak tegas makanan yang tidak layak konsumsi. Kepada pelaku MBG terutama
SPPG agar bisa menutup celah kebocoran anggaran dan praktik-praktik yang
berpotensi korupsi, kolusi dan nepotisme.
0 Comments