7 Tahun Berturut-turut Ciamis Raih Penghargaan KLA

ciamiszone.id :

CIAMIS,- Kabupaten Ciamis kembali meraih penghargaan nasional dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), ini merupakan ketujuh kalinya. Penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan bukti nyata bahwa di Ciamis berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang ramah anak. Harapannya, tahun depan bisa naik dari kategori Pratama ke Madya.

Hal itu diungkapkan Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya usai menerima penghargaan secara virtual di Ruang Vidcon, Jumat (08/08/2025) malam.

"Penghargaan ini sangat istimewa, karena untuk tahun ketujuh secara beruntun sejak pertama kali mendapatkannya," katanya.

Penghargaan KLA diberikan sebagai bentuk pengakuan atas komitmen daerah dalam memenuhi hak-hak anak dan memberikan perlindungan khusus bagi mereka. Penilaian KLA melibatkan berbagai unsur, mulai dari pemerintah daerah, lembaga swasta, hingga masyarakat, yang bersama-sama menunjukkan kepedulian terhadap pemenuhan hak anak.

Herdiat pun menyampaikan rasa bangga dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi.

"Ini merupakan hasil kerja sama semua elemen, bukan hanya satu instansi, tujuannya membangun lingkungan yang tumbuh kembang anak secara optimal, bukan hanya sekedar untuk mengejar penghargaan," katanya.

Sementara itu, Menteri PPPA RI, Arifah Fauzi, memberikan ucapan selamat dan terima kasih kepada daerah-daerah yang berhasil meraih predikat KLA. Ia menjelaskan, evaluasi KLA dilakukan secara komprehensif, melibatkan kementerian/lembaga terkait, pakar anak, perguruan tinggi, dan juga suara anak sendiri.

“Kami meyakini keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh keberpihakan serta komitmen nyata para kepala daerah terhadap pemenuhan hak anak,” katanya.

Dengan pencapaian ini, Kabupaten Ciamis semakin mengukuhkan diri sebagai daerah yang konsisten mengedepankan kepentingan anak dalam pembangunan, sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. (EDA)*


Post a Comment

0 Comments