CIAMIS,- Bencana longsor di
Dusun/Desa Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis yang
mengambrukan sebuah rumah milik Ny. Tati dan mengancam tiga rumah lainnya,
Kamis (08/05/2025), PT KAI diminta untuk bertanggungjawab, pasalnya longsor terjadi
disebabkan limpahan air dari bantaran rel kereta api yang salurannya belum
selesai, sehingga saat terjadi hujan deras air dari saluran tersebut melimpah
ke tanah PT KAI dan meluap ke tanah warga sehingga terjadi longsor menimpa
rumah warga yang berada di bawahnya.
Menanggapi hal itu, Kalakhar
BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, ST, M.Si mengaku terus melakukan komunikasi
dan berkoordinasi dengan PT KAI, hasilnya dilaporkan, PT
KAI menginfomasikan sedang dilakukan perbaikan dan pembuatan saluran drainase
sepanjang 150 meter, untuk selanjutnya direncanakan akan membuat saluran
drainase sepanjang 850 meter mengarah ke Sungai Citanduy.
“PT
KAI pun sedang berupaya melakukan pembuatan saluran tersebut, namun pihaknya membutuhkan
Surat Keputusan Bupati tentang keadaan Status Bencana Banjir, Tanah Longsor dan
Hidrometeorologi,” kata Ani usai rapat koordinasi tindaklanjut, Rabu
(15/07/2025) di Kantor Stasiun Ciamis.
Menurut
Ani, dalam rakor tindaklanjut yang dihadir pihak PT KAI Daop Ciamis, Balai
Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung, PT KAI Daop Bandung, BPBD dan Dinas
Perhubugan Kabupaten Ciamis itu juga disepakati terkait dengan bantuan
perumahan bagi korban, PT KAI akan mengkoordinasikan lebih lanjut dengan dana
CSR PT KAI yang selanjutnya proposal usulannya dibuat oleh Pemkab Kabupaten
Ciamis.
Sementara
untuk pembuatan Tembok Penahan Tebing (TPT) yang berada di lahan masyarakat
direkomendasikan dilakukan oleh Pemkab Ciamis melalui Pemdes Karangkamulyan
menggunakan Bantuan Keuangan Dana Desa sekiranya lahan tersebut merupakan lahan milik warga.
Kepala Desa Karangkamulyan, Uus Uswandi membenarkan ada kejadian
longsor yang menimpa warganya. Jika tidak segera ditangani pihaknya
mengkhawatirkan longsor kembali terjadi akibat pembangunan selokan yang berada
ditanah milik PT KAI yang belum rampung, akibatnya air melimpah ke tanah warga,
meskipun jarak antara rel ke rumah warga sekira 50 meter tapi posisi rumah
warga beada di bawah dengan ketinggian 20-30 meter.
"Saat ini sudah ada 4 KK mengungsi karena takut terjadi
longsor susulan," katanya. (EDA)*
0 Comments