CIAMIS,- Cita-cita
Paguyuban Petani Organik Ciamis (PPOC) memiliki pabrik pupuk organik akhirnya
terwujud, dalam waktu dekat pabrik pupuk organik berbahan baku limbah aren siap
diproduksi menjadi “Permata Galuh” dengan kapasitas produksi mencapai dua ton
perhari, sehingga kebutuhan pupuk organik di Ciamis diprediksi akan terpenuhi
dengan memanfaatkan limbah aren.
Hal
itu diungkapkan, Komisaris PT. Ciamis Galuh Fertiizer Industri (PT CGFI),
Zulfikar, SP saat peresmian pendirian usaha Paguyuban Petani Organik Ciamis
(PPOC) sekaligus peletakan batu pertama pebangunan Pabrik Pupuk Organik Cair
Lengkap dengan merk dagang “GALUHUMICAREN” di Dusun Sedekan, Desa Mekarjadi,
Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Selasa (24/06/2025).
Didampingi
Ketua PPOC, H Abdul Majid, Zulfikar menjelaskan, dengan kondisi tanah yang
kurang baik, per hektarnya dibutuhkan paling sedikit 4 ton pupuk untuk satu
kali tanam.
“Berdasarkan
data jika saja di Kabupaten Ciamis terdapat 20 hektare lahan yang kondisi
tanahnya kurang baik jika dikonversi 20 ribu x 4 berarti dibutuhkan 80 ribu ton
untuk kebutuhan satu tahun,” katanya.
Dijelaskan
Zulfikar, pihaknya tidak khawatir terhadap persediaan bahan baku karena kedepannya
limbah aren bersumber dari 13 pabrik yang ada jika beroperasi tiap hari
berjalan terus kemungkinan menghasilkan limbah bisa tembus antara 30-50 ton per
hari limbah aren.
“Ini
peluang yang baik sebagai sumber bahan baku untuk pupuk berbagai varian seperti
kompos, pupuk organik cair, pupuk organik granul slow realis dan banyak lagi
lainnya. Insya Allah kebutuhan dari bahan baku yang ada saat ini bisa tercukupi,”
Ditegaskannya,
solusi pada kondisi lahan yang mulai terkikis dan kondisi limbah yang mulai
sulit dikondisikan ini sekaligus bisa memecahkan atau menyelesaikan dua masalah
dalam satu waktu. Limbahnya bisa jadi pupuk, pupuknya bisa jadi perbaikan pada
fisik tanah.
Sementara Ketua PPOC, Abdul Majid menjelaskan, dengan dibangunnya pabrik pupuk organik berbahan baku limbah aren, ini sudah sesuai dengan visi misi Bupati Ciamis yang menekankan ketahanan pangan, selain itu terserapnya tenaga kerja dan meningkatkan penghasilan warga.
“Bukan
hanya menjadi solusi terhadap melimpahnya limbah aren, tetapi mampu
meningkatkan penghasilan masyarakat, baik mereka yang menjadi karyawan pabrik
atau pun warga sekitar limbah yang sangat antusias ikut mendapatkan
penghasilan,” katanya.
Peletakan batu pertama pabrik selain dihadiri Komisaris PT CGFI dan Ketua PPOC, juga Komisaris Utama PT CGFI, H Solihin, S.Sos dan Direktur PT CGFI, H Lukman M, SH. (EDA)*
0 Comments