ciamiszone.com :
CIAMIS,- Perkembangan
seni budaya harus terus dipelihara dengan memperhatikan etika dan perkembangan
zaman, terutama sejak kembalinya Bidang Kebudayaan masuk ke Dinas Pendidikan,
maka menjadi tugas para pendidik untuk menularkannya di sekolah dan lingkungan
masing-masing.
Demikian
diungkapkan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.
Ciamis, Drs. Dudung Abdullah, M.Pd saat menutup acara Sosialisasi Pengembangan
Kesenian dan Kebudayaan Daerah di Lingkungan Pendidikan, Sabtu (22/10/14) di
Sanggar Rengganis Ciamis.
Menurut
Dudung, bukan hanya tugas pendidik dan pelaku seni budaya untuk mengembangkan
seni budaya di masyarakat tetapi tugas semua pihak yang peduli terhadap
perkembang seni budaya.
“Disdikbud
harus mampu menciptakan regenerasi pelaku seni budaya, itu tugas kita semua,
setelah tercipta dan dibina maka Dinas Pariwisata yang akan menjual dan
memasarkannya. Kegiatan ini tidak akan berhenti sampai disini tapi kedepannya
bisa menggelar pameran, helaran sampai ke seni yang belum terbahas pada
sosialisasi ini,” kata Dudung.
Nilai
budaya menurut Dudung, bukan hanya tercermin dari kegiatan atau bentuk praktek
kesenian dan kebudayaan tetapi harus tertanam nilai budaya warga Indonesia
seutuhnya.
Dalam
pemerintahan saja, Negara kita terus melakukan inovasi-inovasi untuk
menciptakan SDM yang kuat dan berbudaya, tapi kenyataannya pada orde baru
terkendala anggaran, kemudian di era reformasi setelah ada anggaran muncul
masalah SDM sehinggab melahirkan UU Guru dan Dosen, tapi tetap saja pendidikan
belum bermutu, ternyata ada kendala dalam manajemen.
Setelah
SDM guru ditingkatkan harus S1, lanjut Dudung, ternyata masih tetap saja belum
mencapai harapan dan ternyata ada yang tertinggal yaitu nilai-nilai budaya yang
belum menjelma seutuhnya di tubuh pendidik.
Dengan
dikembalikannya bidang kebudayaan ke Dinas Pendidikan diharpkan mampu memberikan
inovasi baru kepada para pendidik dan pelaku seni budaya untuk mengembangkan
budaya kita seutuhnya.
Ada
lima kriteria misi berbudaya yang harus diketahui, dimiliki dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang “sunda” khususnya
untuk menunjang dalam menciptakan SDM yang berbudaya, diantaranya “wanda” yaitu penampilan, jadi harus
berpenampilan sunda yang memperlihatkan sopan santun, kedua “wara” yaitu tahu
situasi dan kondisi sihingga bisa mengatur strategi hingga tidak salah dalam
bertindak, ketiga “wacana” yaitu mempunyai pikiran inovasi kedepan dan keempat “wawasan”
yaitu berpengalaman yang luas, dan terkahir “wawanen” yaitu mempunyai
keberanian mengatakan salah adalah salah dan benar adalah benar.
Dudung
berharap, para peserta sosialisasi dalam mengembangkannya di lingkungan masing-masing
harus bisa melibatkan pelaku seni budaya yang ahli dibidangnya, sehingga terbangun
kerjasama yang baik. (cZ-01)**




0 Comments