CIAMIS,-
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Ciamis dengan agenda penyampaian jawaban atas
pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran
2025 di Ruang Rapat DPRD Ciamis, Kamis (14/8/2025), menyepakati RAPBDP 2025
yang didalamnya mengamanatkan agar pendapatan daerah meningkat, terutama
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Bupati
Ciamis, Dr H Herdiat Sunarya menyampaikan apresiasi atas pandangan dan masukan
yang telah diberikan seluruh fraksi DPRD yang pada prinsipnya, masukan tersebut
dapat diterima dan disetujui sehingga Raperda Perubahan APBD 2025 layak dibahas
pada tahapan selanjutnya.
“Kami
sepakat bahwa PAD perlu terus ditingkatkan tanpa harus membebani masyarakat.
Upaya yang dilakukan antara lain melalui inovasi digitalisasi pengelolaan PAD,
serta intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber-sumber PAD,” ujar Bupati.
Dijelaskan,
berdasarkan struktur RAPBDP 2025 pendapatan daerah direncanakan Rp2,538
triliun, terjadi kenaikan Rp7,932 miliar atau setara 0,31% dari target
pendapatan pada APBD murni 2025.
“Tambahan
tersebut berasal dari kenaikan PAD dan pendapatan transfer antar daerah.
Sedangkan untuk alokasi pada belanja RAPBDP direncanakan menjadi Rp2,790
triliun, ini bertambah Rp176 miliar atau 6,74% dari alokasi belanja pada APBD murni
2025 yang berasal dari belanja operasi, belanja modal dan belanja transfer,”
jelas Bupati.
Bupati
pun menegaskan, dari alokasi tersebut terdapat selisih kurang atau defisit Rp251
miliar yang rencananya ditutup dari pembiayaan netto Rp251 miiar sehingga sisa
lebih pembiayaan anggaran daerah 2025 menjadi seimbang.
Menurutnya,
dalam rangka meningkatkan kemudahan berusaha dan berinvestasi, Pemkab Ciamis
memberikan reward, relaksasi, serta insentif pajak dan retribusi daerah.
Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong partisipasi serta kolaborasi semua
pihak demi optimalisasi PAD.
Untuk
pemenuhan belanja yang telah direncanakan dalam Perubahan APBD 2025, Pemkab
Ciamis akan berupaya merealisasikannya secara maksimal sesuai dengan capaian
penerimaan pendapatan daerah.
Bupati
berharap sinergitas antara eksekutif dan legislatif dapat terus terjaga demi
keberhasilan program pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat Ciamis.
Sementara
Kepala Bapenda Ciamis, Dr Aef Safulloh menegaskan kesiapannya untuk
merealisasikan kenaikan PAD pada APBDP 2025 yang diperkirakan mencaai 5% dari target
APBD murni 2025.
“Total
target PAD murni saat ini Rp336 miliar sampai hari ini saja sudah teralisasi mencapai
Rp223.542.643,113 atau 60,94%, kami dari Bapenda punya keyakinan bisa merealisasikan
target sampai 30 September bahkan bisa melebihi target,” katanya seraya menambahkan
realisasi target sektor PBB saja sudah mencapai 67,11% dari target Rp25,8
miliar.
“Teman-teman
di Bapenda sudah sepakat, bagaiman caranya mendapatkan uang dari sektor pajak
atau pun retribusi, baru nanti akan terlihat kerja kita, ini juga menjadi inovasi.
Mungkin kedepannya kita akan mempunyai inovasi lagi, kalau bisa tiap dusun
menggunakan digital yang pastinya harus digarisbawahi tidak membebankan kepada masyarakat,”
akunya.
Menanggapi
kejadian viral kenaikan PBB di daerah lain yang mencapai 250 sampai 800%, Aef mengakui,
di Ciamis tidak akan terjadi, meskipun saat ini Ciamis dalam kondisi defisit.
“Kalau
kita menaikan ketetapan, malah terjadi kegaduhan. Kami Bapenda sebagaimana yang
disampaikan tetap mengoptimalkan menaikan PAD tanpa membebani masyarakat,”
katanya.
Diakuinya,
Ciamis mampu mengolah potensi, menghadirkan investor investor, salah satu
caranya seperti itu. Sebagai kabupaten agraris yang mayoritas warga Ciamis bertani
akan terus dioptimalkan, bagaimana masyarakat Ciamis punya uang, berharap
masyarakat punya uang baik masyarakat pertanian atau peternakan. Kalau
masyarakat punya uang tidak sulit. Idealnya sebuah keputusan harus ada kajian,
nanti akan ada percobaan kalau dinaikan seperti apa imbasnya. (EDA)*
0 Comments