BANJARANYAR,- Diera digital saat ini, Bank Indonesia (BI) memprioritaskan kegiatan transaksi digitalisasi. Skala skala prioritas tersebut menyuysul perkembangan digital yang terus melaju.
Salah seorang dosen di Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, Mohamad Ijudin yang juga tenaga ahli anggota Komisi XI DPR RI, Dr Agun Gunandjar Sudarsa (Kang Agun) usai acara diskusi publik tentang digitalisasi kepada warga Desa Banjaranyar, Kabupaten Ciamis yang digelar Komisi XI DPR RI bersama BI perwakilan Tasikmalaya menegaskan, diskusi bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bagaimana menggunakan tekhnologi di era digital dengan sebaik-baiknya.
“Diskusi publik itu terkait membangun gagasan dan pengembangan ekonomi syariah era digital di Kabupaten Ciamis,” katanya mewakili Dr Agun Gunandjar Sudarsa yang sempat hadir secara virtual.
Sebagai
anggota Komisi XI DPR RI, Dr Agun Gunandjar Sudarsa, Mohamad Ijudin mengakui, saat
ini konteks digitalisasi sedang menjadi skala prioritas dari BI. Konteks
syariah dalam diskusi publik ini harus tetap ada, di Indonesia konteks syariah
dijamin keberadaannya.
"Jadi, bagaimana kita melakukan proses transaksi digital dengan memegang teguh prinsip-prinsip syariah, artinya tidak melanggar hukum etika agama," katanya, Rabu (06/09/2023) di Aula Desa Banjaranyar.
Dijelaskannya, dalam diskusi publik ini juga dibahas tentang bagaimana transaksi juga produk itu sifatnya tetap halal dalam konteks digital.
"Menurut saya ini perlu dilakukan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat agar tidak terjebak dalam transaksi yang merugikan," tegasnya.
Dikatakan Ijudin, dalam konteks digital ini harus dibahas juga terkait akadnya, karena secara agama harus tetap halal dan secara ekonomi juga tidak merugikan.
"Kita
berharap kegiatan ini bisa memberikan kebermanfaatan agar masyarakat semakin
paham akan kemajuan digitalisasi hari ini, dan prinsip-prinsip syariahnya juga
harus tetap dipegang," katanya. (Nank)*
0 Comments