Nabung Sampah Bisa Bersosial, Dapat Sembako, Bayar PBB Bahkan Umroh

ciamiszone.com :
CIAMIS,- Berkembangnya program Bank Sampah di Kabupaten Ciamis dibuktikan dengan munculnya sejumlah kelompok Bank Sampah, bahkan ada kelompok yang pengelolaannya profesional dengan menerapkan sistem nabung sampah, sehingga dengan nabung sampah bisa bersosial dengan membantu sesama, mendapatkan sembako, bayar PBB dan bahkan bisa berangkat Umroh.

Demikian diungkapkan Kasi Pengembangan Persampahan, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis, Giyatno dalam kegiatan Bimtek Daur Ulang Sampah di Aula Kantor Desa Imbanagara Raya, Kamis (19/12/2019).

Menurut Giyatno, salah satu kelompok yang sudah dikelola profesional adalah kelompok Bank Sampah Kartini Desa Imbanagara Raya, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung Bank Sampah tersebut yang dulunya hanya dikelola beberapa orang, sekarang sudah memiliki 27 anggota.

“Ini sangat luar biasa, DPRKPLH sangat berterima kasih dan bangga serta mendukung sekali perkembangan Bank Sampah Kartini,” katanya.


Dijelaskan Giyatno, program Bank Sampah terbukti dapat mengurai sampah lebih dari 30%, tidak ada hal yang tidak berguna dalam kehidupan, bahkan sampah pun dapat membawa berkah, asal tahu cara mengelolanya hingga bernilai ekonomi.

“Sampah dapat menghasilkan nilai ekonomi apabila kita dapat mengolahnya dengan baik dan benar, makanya kita ingin setiap daerah punya kelompok Bank Sampah,” harapnya.

Diakuinya, sebagai titik pantau penilaian Adipura, tim penilai sangat berkesan sekali dengan program Bank Sampah ini, sehingga pihaknya akan terus mensosialisasikan dan mengembangkan inovasi dalam pengelolaan sampah.

“Mari jaga kebersihan dan sama-sama bersihkan Ciamis, bersihkan sampah, semoga Ciamis kedepannya kembali mendapat Adipura, dan semoga Bank Sampah Kartini semakin maju, mandiri dan jangan menyerah walaupun banyak tantanga,” katanya.


Sementara Kaur Perencanaan Desa Imbanagara Raya yang juga Direktur Bank Sampah Kartini, Aan Samsiah mengakui, awalnya tidak tertarik sama sekali dengan sampah dan kenapa harus repot ngurusin masalah sampah yang tidak ada manfaatnya sama sekali.

“Setelah Tim Penggerak PKK Kecamatan Ciamis melakukan studi banding ke Rancah, saya tertarik pada kegiatan Bank Sampah, sehingga dalam pikiran saya ‘masa sih Rancah yang begitu jauh dari kota, sudah punya kesadaran untuk mengumpulkan sampah’ dari situlah saya termotivasi untuk memberdayakan warga agar bisa membangun Bank Sampah,” katanya.

Menurut Aan, dirinya berpikir bagaimana agar ada ketertarikan ibu-ibu kepada Bank Sampah, diawali dengan mengajak jalan-jalan tiap hari Jumat sambil memungut sampah untuk dikumpulkan dan diolah menjadi kerajinan. Ternyata berkembang hingga hasilnya mulai bisa menyisihkan uang recehan, selain menghasilkan kerajinan dari sampah, saat inmi sudah bisa mengumpulkan dana untuk sosial.

“Dana sosial digunakan untuk membantu orang yang tidak mampu berobat ke rumah sakit, bukan itu saja biaya selama di rumah sakit juga menjadi pemikiran kami semua,” jelasnya.

Selama satu tahun berjalan, Bank Sampah Kartini gencar mensosialisasikan program bank sampah ini kepada masyarakat Desa Imbanagara Raya.

“Karena banyak sekali yang manfaat yang dirasakan, mudah-mudahan makin banyak lagi masyarakat yang menjadi anggota bank sampah, karena dengan adanya bank sampah memiliki peran sangat besar dalam mengurangi sampah anorganik masuk ke TPA, dengan sistem pengelolaannya juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat membuang sampah,” jelasnya.

Salah seorang anggotanya yang juga guru PAUD, Siti Aminah menambahkan, adanya Bank Sampah Kartini, dapat merubah kesadaran masyarakat khususnya di Desa Imbanagara Raya dalam hal sampah.

“Sampah yang tadinya dianggap menjijikan ternyata dapat menghasilkan uang untuk menambah ekonomi keluarga, saya berharap anggota Bank Sampah Kartini makin banyak dan semakin maju,” katanya. (Nank/cZ-01)*

Post a Comment

0 Comments