ciamiszone.com :
CIAMIS,- Setelah perbaikan jaringan pipa induk transmisi air baku yang amblas akibat tanah longsor di Sungai Citanduy, Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih selesai diperbaiki, dan jaringan air bakunya sempat dialihkan ke pipa darurat, kini PDAM Tirta Galuh Ciamis kembali mengalihkan jaringan tersebut ke pipa utama.
Seperti sebelumnya saat pengalihan jaringan dari pipa utama ke darurat yang membutuhkan waktu pengerjaan selama dua hari itu, dipastikan aliran pelayanan air bersih ke pelanggan berhenti sementara selama proses pengalihan.
“Insya Alloh mulai Rabu, 6 November 2019 aliran yang sebelumya dialihkan ke pipa darurat akan dinormalkan kembali ke pipa utama menyusul telah selesainya pengerjaan pipa sepanjang 120 meter dengan diameter 20 inc yang amblas akibat longsor itu,” kata Direktur PDAM Tirta Galuh Ciamis, Cece Hidayat melalui Kabag Humas dan Peyanan, Dadan Firdaus kepada ciamiszone, Selasa (05/11/2019).
Menurut Dadan, selama pengalihan kembali aliran air baku dari pipa darurat ke pipa utama, dipastikan distribusi air bersih akan terganggu bahkan dihentikan, namun pihaknya juga terus berupaya memberikan pelayanan terbaik.
Diakuinya, meskipun pengerjaan pengalihan kembali akan memakan waktu 2 x 24 jam, namun dipastikan aliran air bersih ke pelanggan akan memakan waktu, terutama bagi pelanggan yang berada di dataran tinggi.
“Ketika dibuka, dipastikan proses aliran akan memakan waktu, sehingga aliran ke pelanggan pun terlambat, kecuali bagi pelanggan yang posisinya dekat dengan instalasi, sementara pelanggan yang jauh dan lokasinya di dataran tinggi paling lama bisa mencapai tujuh hari,” katanya.
Hal itu terjadi karena posisi pipa kosong, ketika air masuk maka udara akan terjebak di dalam pipa yang mengakibatkan terlambatnya aliran air di dalam pipa.
Cece menjelaskan, pipa transmisi yang selesai diperbaiki tersebut adalah pipa pembawa air baku dari Sungai Citanduy Gunungcupu ke Instalasi Pengolahan Air di Sindangrasa Ciamis sepanjang 12 KM dengan kapasitas sebesar 220 liter per detik untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Kota Ciamis dan sekitarnya.
Dengan pengalihan tersebut, maka wilayah yang terdampak diantaranya untuk aliran ke Jalan Jendral Sudirman, Jalan Jendral A. Yani, Jalan R.E. Martadinata, Jalan Kedungpanjang, Jalan Yos Sudarso, Jalan Riung Gunung, Jalan Limusnunggal, Jalan Ampera, Jalan KH Wahid Hasim, Jalan Panoongan, Jalan Panamun, Jalan Bolenglang, Jalan Bareabeg, Jalan Pasir Datar, Jalan Desa Utama, Perum Kertasari.
Selanjutnya Jalan Pamuda, Jalan Stasiun, Jalan Rumah Sakit, Jalan Cipto Mangunkusumo, Cigemnbor, Handapherang, Jalan Kaum, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Lembur Situ, Jalan Galuh, Jalan WR Supratman, Jalan Kalapajajar, Jalan Cokroaminoto, Jalan Karangpaningal dan Jalan Sukamaju.
Suplai air juga akan terhenti ke pelanggan yang berada di kawasan Dewasari, Pamalayan, Cijeungjing, Bojong, Karang Layung, Sodong, Kertabumi, Warung Jeruk, Sadananya, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan RA Kartini, Jalan Tunjungsari, Jalan Baru, Jalan Ciharalang, Perum PIP dan Perum Surungdayung.
Kembali Cece menyarankan sebelum aliran terhenti, pelanggan agar menampun air secukupnya dan selama terhenti tidak membuka kran air pada saat tidak ada aliran untuk menghindari perputaran meteran air karena udara. (cZ-01)**
0 Comments